;
headline photo

SOAL UJIAN SEMESTER MATA KULIAH PEMBELAJARAN TIK SMP/SMA

Rabu, 21 Desember 2011

SOAL UJIAN SEMESTER
MATA KULIAH PEMBELAJARAN TIK SMP/SMA
A. Petunjuk
1. Jawaban ujian dikirim ke fetri53829@yahoo.co.id paling lambat 4 jam setelah soal diterima
2. Sdr tidak boleh bekerjasama dalam menjawab ujian ini dan jika melanggar Sdr. akan dikenakan sanksi akademis
B. Soal
1. Jelaskanlah alasan perlunya saudara mempelajari kurikulum TIK SMP/SMA bila dikaitkan dengan visi dan misi program studi Teknologi Pendidikan
2. Pembelajaran TIK dipandang sebagian orang tidak diperlukan karena siswa sudah mendapatkan pengetahuan dan keterampilannya di luar sekolah. Bagaimana pendapat Sdr tentang pandangan tersebut. Apa yang harus sdr lakukan sebagai guru TIK ? jelaskan argumentasi Sdr
3. Ada tiga sasaran utama pembelajaran TIK di SMP dan SMA, jelaskanlah maksudnya, berikan contohnya masing-masing pada KD yang harus dikuasai oleh peserta didik (menurut kurikulum SMP atau SMA)
4. Diterapkannya KTSP memberi peluang bagi guru untuk menata sendiri pembelajarannya. jelaskan maksudnya dan berikan 1 contoh
5. Bila dikaji silabus TIK di beberapa SMP/SMA terdapat sejumlah kesamaan . Jelaskanlah bagaimana pendapat Sdr. terhadap keadaan tersebut dan bagaimana seharusnya jika guru mengacu kepada KTSP dalam pengembangan kurikulum, berikan satu contoh.
6. Menurut UU nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Seorang guru harus memiliki 4 kompetensi. Jelaskanlah maksudnya, berikan contoh penerapannya bagi guru TIK baik di SMP maupun SMA.
7. KTSP mengamanahkan agar guru melaksanakan pembelajaran menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif , Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) Jelaskanlahkan maksudnya , sertakan dengan satu contoh penerapannya pada pembelajaran TIK
8. Pengembangan budaya dan karakter bangsa merupakan hal penting yang perlu diperhatikan dalam membelajarkan peserta didik. Jelaskanlah bagaimana upaya yang akan Sdr lakukan untuk mengintergrasikan konsep tersebut pada bidang studi TIK di SMP dan atau SMA, betikan satu contoh
Selamat Bekerja
Nama : Besra Julia Sandra
NIM/BP : 11718/2009
Jur : Teknologi Pendidikan
Jawaban :
1. Dari visi dan Misi Program studi Teknologi Pendidikan yaitu Pusat keunggulan tenaga kependidikan dan perekayasa pembelajaran serta pendidik dalam bidang Teknologi Informasi & Komunikasi di berbagai lembaga pendidikan. Jelaslah betapa pentingnya mempelajari Kurikulum TIK SMA/SMP, karena mempelajari Kurikulum TIK SMP/SMA merupakan nyawa dari program studi teknologi pendidikan, tanpa mempelajari kurikulum maka kita tidak bisa menjadi perekayasa pembelajaran serta pendidik dalam teknologi dan komunikasi.
2. Argumentasi tentang tidak perlunya mempelajri TIK karena siswa telah mendapatkan pengetahuan diluar sekolah tidak sepenuhnya BENAR. Karena tidak semua siswa telah mendapatkan pengetahuan tentang teknologi informasi. Kebanyakan meraka yang kalangan atas atau berada di perkotaan kemungkinan telah mendapatkan pengetahuant ersebut. Namun mereka hanya mendapatkan pengetahuan yang umum saja. Tidak mengetahui seuruh dari pengetahuan yang diperlukan untuk mempelajari teknolgi komunikasi. Nah, bagaimana dengan masyarakat pedesaan? Masyarakat pedesaan kemungkinan besar tidak mendapatkan pengetahuan yang cukup tentang teknolgi informasi dari luar sekolah. Tidak menutup kemungkinan ada dari siswa pedesaan tersebut yang tidak pernah melihat komputer sekalipun. Karena keterbatasan sarana dan prasana yang mereka miliki. Sebagai guru Tik kita tetaplah akan memberikan pengethuan yang cukup kepada siswa, baik yang telah mendapatkan pengetahua, terutama kepada masyarakat pedesaan. Seagai contoh SMP 4 Nagari Ampalu dimana saya dilahirkan dan dibesarkan. Sampai sekarang mash belajar teori untuk belajar TIK. Saya belum tahu apakah masih ada dar siswa yang belum pernah melihat komputer sama sekali. Tugas saya adalah memberika yang terbaik untuk mereka dalam mendapatkan pengetahuan teknologi informasi.

3. Tiga sasaran utama pembelajar TIK di SMP dan SMA adalah a. afektif, b. kognitif, c. psikomotorik
a. kognitif adalah menyangkut kecerdasan atau intelektual siswa seperti pengetahuan yang dikuasainya maupunc cara berfikirnya. Bagian pengetahuan mencakup kemampuan atau penguasaan terhadap pengertian atau definisi sesuatu, prinsip dasar, pola urutan, dan seagainya, sedangkan keterampilan intelektual mencakup tingkatan dari pemahaman, aplikasi, analisa, sintesa, dan evaluasi. Semakin tingkat kemampuan seseorang maka semakin tinggi tingkat kecerdasanya.
b. Afektif adalah kemampuan yang menyangkut aspek perasaan atau emosi (sikap) yang meliputiaspek penerimaan terhadap lingkungan, tanggapan atau respon tehadap lingkungan, serta kareakteristik dari nilai nili tertentu yang menginternalisasikan dalam diri seseorang.
c. Sedangkan psikomotorik adalah kemampuan yang mencakup kemampuan fisik dalam mengerjakan atau menyelesaikan sesuatu, seperti keteampilan dalam bidang olah raga, dan sebagainya. Ranah ini juga terbagi dalam beberapa aspek yang meliputi persepsi terhadap panca indra, respon motorik yang terlihat atau tampak. Dll.
Contohnya yaitu pada KD 2.1 pada mata pelajaran Tik untuk kelas VII SMP. KD nya dalah mengaktifkan komputer sesuaiprosedur. Pada awalnya siswa diberikan teori tentang tata cara mengaktifkan komputer sesuai dengan prosedur yang benar, hal ini terkait dengan aspek kognitif. Setelah diberikan teori, siswa diberikan untuk praktek secara pribadi bagaimana cara mengaktifkan komputer sesuai dengan prosedur yang telah diajarkan oleh guru, dan hal ini adalah merupakan aspek psikomotorik. Setelah praktek dan mendapatkan teori dari guru, maka siswa akan merubah kebiasaannya yang biasnya mengaktifkan komputer dengan cara yang tidak benar. Maka sikap siswa dalam memperlakukan komputer akan berubah, dan ini terasuk kedalam aspek afektif.

4. Pada pelaksanaan kurikulum dimasa lalu adalah adanya penyeragaman kurikulum di seluruh Indonesia, tidak melihat pada situasi riil dilapangan dan kurang menghargai potensi keunggulan lokal dan itu merupakan salah satu bentuk penyebab kegagalan kurikulum yang ada di Indonesia.
Penyeragaman kurikulum ini juga mengakibatkan pada beberapa kenyataan bahwa sekolah di daerah pertanian sama saja dengan sekolah di daerah pesisir pantai, sekolah di daerah industri sama dengan sekolah di daerah pariwisata, sehingga tidak memberikan potensi yang cukup bagi peserta didik untuk mengembangkan diri dan keunggulan khas yang ada di daerahnya,
maka dengan adanya KTSP peserta didik memiliki kemampuan beradaptasi dengan daerah setempat karena ketrampilan yang diajarkan berdasarkan pada lingkungan dan kemampuan peserta didik.
Dalam KTSP kebijakan guru dalam pengembangan kurikulum dan pembelajaran beserta sistem evaluasinya didesentralisasikan ke sekolah dan satuan pendidikan, sehingga pengembangan kurikulum diharapkan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan masyarakat secara lebih fleksibel.
Dengan adanya otonomi daerah, maka sekolah beserta komite sekolah dapat secara bersama – sama merumuskan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan, situasi dan kondisi lingkungan sekolah. Sebagai satuan yang baru, sekolah mungkin mengalami kesulitan dalam menyusun KTSP, oleh karena itu jika diperlukan sekolah dapat berkonsultasi baik secara vertikal maupun horisontal. Secara vertikal sekolah dapat berkonsultasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten / Kota, Dinas Pendidikan Propinsi dan Departemen Pendidikan, edangkan secara horisontal sekolah dapat bermitra dengan dunia industri, kerajinan, pariwisata, petani, nelyan dan lain – lain agar kurikulum yang dibuat oleh sekolah benr – benar mampu menjawab kebutuhan di daerah dimana sekolah tersebut berada. Mendorong para guru, kepala sekolah dan pihak manajemen sekolah untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program pendidikan.
Contohnya adalah guru di pedesaan bisa mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan potensi dan keadaan didaerah tersebut. Sehingga siswa lebih menguasai semua pengetahuan informasi dengan cara mereka.


5. terdapatnya beberapa kesamaan silabus antara SMP dan SMA tidak menyebabkan kemampuan antar ekduanya menjadi sama. Ditinggkat SMP mereka mempelajari hal-hal yang dasar sedangkan di bangku SMA mereka terus melanjutkan ketinggkat yang lebih spesifik jadi walaupun sama namun berbeda dari tingkat tangkapan atau pemahaman yang diberikan.
6. 4 kompetensi guru yang mutlak harus dmiliki.
1. Kompetensi profesional; memiliki pengetahuan yang luas dari bidang studi yang diajarkannya, tidak hanya memiliki kemampun dalam bidang yang di ajarkanya saja namun juga mencakup pengetetahuan lain. memilih dan menggunakan berbagai metode mengajar di dalam proses belajar mengajar yang diselenggarakannya.
2. Kompetensi kemasyarakatan; mampu berkomunikasi, baik dengan siswa, sesama guru, maupun masyarakat luas. Dan terutama dalam menangani siswa. Karena siswa memiliki kepribadian yang berbeda tiap individunya, maka guru harus benar siap dalam menghadapi Tingkah lagu yang berbeda dari tiap murid. Jika tidak ada kesiapan tentang hal tersebut maka bukan tidak mungkin guru melakukan hal yang membuat siswa tidak bisa berkembang karena diajar dengan cara yang salah. Karena tidak sesuai dengan kemampuan dan kepribadian siswa.
3. Kompetensi personal; yaitu memiliki kepribadian yang mantap dan patut diteladani. Dengan demikian, seorang guru akan mampu menjadi seorang pemimpin yang menjalankan peran : ing ngarso sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani
4. Kompetensi Pedagogik : Merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik yang meliputi:
• Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan
• Pemahaman terhadap peserta didik
• Pengembangan kurikulum / silabus
• Perancangan pembelajaran
• Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
• Evaluasi hasil belajar
• Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

7. PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan
Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan.
secara garis besar, gambaran PAKEM adalah sebagai berikut
• Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
• Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
• Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’ Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok.
• Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
8. Pengertian Karakter Menurut Hermawan Kertajaya (2010: 3), karakter adalah ”ciri khas” yang dimiliki oleh suatu benda atau individu. Ciri khas tersebut adalah asli dan mengakar pada kepribadian benda atau individu tersebut, serta merupakan ”mesin” yang mendorong bagaimana seseorang bertindak, bersikap, berucap, dan merespon sesuatu. TIK harus benar-benar dimanfaatkan dengan tujuan para peserta didik mampu mendengarkan dengan baik, berbicara, membaca, dan menulis. Dengan begitu mereka akan mampu menyampaikan pesannya kepada khalayak ramai dan membuat diri mereka menjadi orang hebat luar biasa karena memiliki kemampuan berbahasa secara baik. Semua hal di atas itu harus terintegrasikan dalam pendidikan karakter yang berbasis TIK. TIK harus dimanfaatkan sebagai sarana untuk menerapkan nili-nilai dasar pendidikan karakter, dan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya agar para generasi bangsa ini mampu mengembangkan kreativitasnya.
Salah satu contoh yang paling mudah dalam pendidikan karakter diantaranya adalah penanaman nilai kejujuran. Para guru harus mampu menanamkan kejujuran dalam diri setiap peserta didik. Tak berkata bohong. (dusta) dan mampu berkata benar dalam segala sikap dan tingkah lakunya. Nilai karakter lain yang perlu ditanamkan melalui TIK adalah budaya baca. Budaya baca yang mulai hilang dari dunia anak-anak kita harus sudah digiatkan kembali dengan konten-konten edukasi yang dibuat sendiri oleh para guru melalui blog atau website sekolah.
Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pembelajaran TIK dapat dilakukan dengan penanaman konsep karakter dalam setiap pembelajaran. Misalnya pada materi HAKI, siswa benar – benar diajarkan tentang bagaimana menghargai karya orang lain, sehingga karakter bangsa yang akan berkembang nantinya bukanlah generasi yang merusak karya orang lain.



Selengkapnya...