;
headline photo

KETERAMPILAN BERTANYA

Sabtu, 23 Januari 2010

Guru perlu menguasai keterampilan bertanya karena:
guru cenderung mendominasi kelas dengan ceramah,
murid belum terbiasa mengajukan pertanyaan,
murid harus dilibatkan secara mental-intelektual secara maksimal, dan
adanya anggapan bahwa pertanyaan hanya berfungsi untuk menguji pemahaman siswa.



Pertanyaan yang baik mempunyai berbagai fungsi antara lain:
mendorong siswa untuk berpikir,
meningkatkan keterlibatan siswa,
merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan,
mendiagnosis kelemahan siswa,
memusatkan perhatian siswa pada satu masalah, dan
membantu siswa mengungkapkan pendapat dengan bahasa yang baik.

Keterampilan bertanya dasar terdiri dari komponen-komponen:
pengajuan pertanyaan secara jelas dan singkat,
pemberian acuan,
pemusatan,
pemindahan giliran,
penyebaran,
pemberian waktu berpikir, dan
pemberian tuntunan.

Keterampilan bertanya lanjut terdiri dari komponen:
pengubahan tuntutan kognitif dalam menjawab pertanyaan,
pengaturan urutan pertanyaan,
penggunaan pertanyaan pelacak,
peningkatan terjadinya interaksi.

Dalam menerapkan keterampilan bertanya dasar dan lanjut, guru memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
kehangatan dan keantusiasan
menghindari kebiasaan mengulang pertanyaan sendiri, menjawab pertanyaan sendiri, mengajukan pertanyaan yang mengundang jawaban serempak, mengulang jawaban siswa, mengajukan pertanyaan ganda, dan menunjuk siswa sebelum mengajukan pertanyaan.
waktu berpikir yang diberikan untuk pertanyaan tingkat lanjut lebih banyak dari yang diberikan untuk pertanyaan tingkat dasar,
susun pertanyaan pokok dan nilai pertanyaan tersebut sesudah selesai mengajar.

KETERAMPILAN MENGAJAR KELOMPOK KECIL dan PERORANGAN

Pada dasarnya, siswa mempunyai karakteristik yang sangat berbeda satu dengan lainnya. Untuk menampung perbedaan ini, variasi pengorganisasian kegiatan klasikal, kelompok kecil dan perorangan perlu digalakkan.

Pengajaran kelompok kecil dan perorangan hanya mungkin terwujud, jika terpenuhi syarat-syarat berikut:
Ada hubungan yang sehat dan akrab antara guru - siswa dan siswa - siswa.
Siswa belajar dengan kecepatan, kemampuan, cara, dan minat sendiri.
Siswa mendapat bantuan sesuai dengan kebutuhannya.
Siswa dilibatkan dalam perencanaan belajar.
Guru dapat memainkan berbagai peran.

Pengorganisasian kegiatan fiskal, kelompok kecil, dan perorangan dapat dibuat dengan berbagai variasi, sesuai dengan topik/tujuan, kemampuan siswa, serta waktu dan fasilitas yang ada.

Agar dapat mengelola kegiatan kelompok kecil dan perorangan, guru harus menguasai 4 kelompok komponen keterampilan dengan subkomponennya.
Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi.
Keterampilan mengorganisasikan.
Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar.
Keterampilan merencanakan dan melakukan kegiatan-kegiatan belajar-mengajar.

Agar pengajaran kelompok kecil dan perorangan dapat berlangsung secara efektif, guru harus memperhatikan berbagai hal, antara lain:
Tidak semua topik dapat disajikan dalam format kelompok kecil dan perorangan.
Lakukan pengajaran kelompok kecil dan perorangan secara bertahap.
Pengorganisasian siswa, sumber, materi, ruangan, dan waktu harus dilakukan secara cermat.
Kegiatan harus diakhiri dengan kulminasi yang memungkinkan siswa saling belajar, dan
Guru harus mengenal siswa secara pribadi.

KETERAMPILAN MENGAJAR VARIASI

Variasi di dalam kegiatan belajar-mengajar dapat menghilangkan kebosanan, meningkatkan minat dan keingintahuan siswa, melayani gaya belajar murid yang beragam, serta meningkatkan kadar keaktifan siswa.

Komponen keterampilan mengadakan variasi dibagi menjadi 3 kelompok sebagai berikut.
Variasi dalam gaya mengajar yang meliputi:
Variasi suara, pemusatan perhatian, kesenyapan, pergantian posisi guru, kontak pandang serta gerakan badan dan mimik.
Variasi pola interaksi dan kegiatan.
Variasi penggunaan alat bantu pengajaran yang meliputi alat/bahan yang dapat didengar, dilihat,dan dimanipulasi.
Dalam mengadakan variasi, guru perlu mengingat prinsip-prinsip yang meliputi: kesesuaian, kewajaran, kelancaran dan kesinambungan, serta perencanaan bagi alat/bahan yang memerlukan penataan khusus.

Setelah membaca rangkuman, tiba saatnya Anda mengerjakan tes formatif yang tersedia berikut ini. Kerjakan tes tersebut secara jujur karena kejujuran menentukan tingkat/kualitas keberhasilan Anda yang sesungguhnya.


KETERAMPILAN MENJELASKAN

Keterampilan menjelaskan sangat penting bagi guru karena sebagian besar percakapan guru yang mempunyai pengaruh terhadap pemahaman murid adalah berupa penjelasan. Penguasaan keterampilan menjelaskan yang didemonstrasikan guru akan memungkinkan murid memiliki pemahaman yang mantap tentang masalah yang dijelaskan, serta meningkatnya keterlibatan murid dalam kegiatan belajar-mengajar.

Komponen keterampilan menjelaskan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:
Merencanakan materi penjelasan yang mencakup:
menganalisis masalah,
menentukan hubungan, dan
menggunakan hukum, rumus, dan generalisasi yang sesuai
Menyajikan penjelasan, yang mencakup:
kejelasan, yaitu keterampilan yang erat kaitannya dengan penggunaan bahasa lisan,
penggunaan contoh dan ilustrasi, yang bisa dilakukan dengan pola induktif atau deduktif,
pemberian tekanan yang dapat dilakukan dengan berbagai bariasi gaya mengajar, dan membuat struktur sajian, dan
balikan, yang bertujuan untuk mendapat informasi tentang tingkat pemahaman siswa, baik melalui pertanyaan maupun melalui tugas.

Penjelasan dapat diberikan pada awal, tengah, dan akhir pelajaran, dengan selalu memperhatikan karakteristik siswa yang diberi penjelasan serta materi/masalah yang dijelaskan.


KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL

Guru perlu menguasai keterampilan membimbing diskusi kelompok
musyawarah (diskusi) sudah membudaya dalam masyarakat Indonesia,
tiap warga negara Indonesia diharapkan memiliki keterampilan,
keterampilan berdiskusi memimpin diskusi tidak dibawa sejak lahir, serta
diskusi punya peran khusus dalam pencapaian, tujuan pendidikan yang bersifat pembentukan sikap, nilai, kebiasaan, dan keterampilan.

Diskusi kelompok kecil dapat terjadi jika syatat-syarat berikut dapat dipenuhi
Jumlah anggota kelompok 3 - 9 orang
Terjadinya tatap muka informal
Ada tujuan yang ingin dicapai
Berlangsung secara sistematis

Komponen keterampilan membimbing diskusi kecil terdiri dari:
memusatkan perhatian
memperjelas masalah/urusan siswa
menganalisis pandangan siswa
meningkatkan uraian siswa
menyebarkan kesempatan berpartisipasi, dan
menutup diskusi.

Agar dapat menerapkan keterampilan di atas secara efektif, guru harus memperhatikan beberapa hal antara lain:
kesesuaian diskusi dengan topik bidang studi yang dibahas
kekuatan dan kelemahan diskusi dalam kegiatan belajar-mengajar
perencanaan dan persiapan yang matang
iklim diskusi yang terbuka dan bersahabat, dan
pemilihan topik diskusi yang tepat

Akhirnya tiba kesempatan Anda untuk mengerjakan Tes Formatif 1 yang tersedia berikut ini.


KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS

Pengelolaan kelas mengacu kepada pengaturan orang dan barang yang memungkinkan terciptanya dan terpeliharanya kondisi belajar yang optimal. Kondisi belajar yang optimal sangat menentukan keberhasilan kegiatan belajar-mengajar. Oleh karena itu guru perlu menguasai keterampilan untuk menciptakan kondisi yang optimal tersebut.

Dalam kegiatan belajar-mengajar dapat dibedakan dua masalah yaitu masalah instruksional dan masalah pengelolaan. Guru harus dapat membedakan kedua masalah tersebut agar dapat menanganinya secara tepat. Masalah instruksional harus diselesaikan secara instruksional, sedangkan masalah pengelolaan harus diselesaikan secara pengelolaan.
Komponen keterampilan mengelola kelas terdiri dari 2 kelompok, yaitu keterampilan yang bersifat preventif dan keterampilan yang bersifat represif. Keterampilan yang bersifat preventif berkaitan dengan usaha mencegah terjadinya gangguan, yang dapat ditunjukkan dengan:
sikap tanggap
membagi perhatian
memusatkan perhatian kelompok
memberikan petunjuk yang jelas
menegur, dan
memberi penguatan

Keterampilan yang bersifat represif, berkaitan dengan usaha mengatasi gangguan yang muncul, yang dapat dilakukan melalui 3 pendekatan.
Modifikasi tingkah laku, yang mencakup:
meningkatkan tingkah laku yang diharapkan,
mengajarkan tingkah laku baru, dan
mengurangi/menghilangkan tingkah laku yang tidak diharapkan.
Pengelolaan kelompok, yang menekankan pemecahan masalah melalui diskusi kelompok.
Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah.

Agar dapat mengelola kelas secara efektif guru harus memperhatikan beberapa hal di samping harus menghindari sejumlah perilaku yang dianggap mudah menimbulkan gangguan.


KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN

Penguatan adalah respon yang diberikan oleh guru terhadap perilaku siswa yang baik, yang mewajibkan siswa tersebut terdorong untuk mengulangi atau meningkatkan perilaku baik tersebut.

Penguatan diberikan dengan tujuan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, mengontrol dan memotivasi perilaku yang negatif, menumbuhkan rasa percaya diri, memelihara iklim kelas yang kondusif.

Penguatan dapat dibagi menjadi penguatan verbal dan non-verbal. Penguatan verbal diberikan dalam bentuk kata-kata/kalimat pujian, sedangkan penguatan non-verbal dapat berupa mimik dan gerakan tubuh, gerak mendekati, sentuhan kegiatan yang menyenangkan, serta benda dan simbol. Penguatan dapat juga diberikan dalam bentuk penguatan tak penuh, jika respon/perilaku siswa tidak sepenuhnya memenuhi harapan.
Dalam memberikan penguatan harus diperhatikan prinsip-prinsip berikut.
Kehangatan dan keantusiasan
Kebermaknaan
Hindari respon negatif
Penguatan harus bervariasi
Sasaran penguatan harus jelas
Penguatan harus diberikan segera setelah perilaku yang diharapkan muncul

Saat duduk di kelas VII kalian telah bejalar mengenai kegiatan pokok ekonomi. Di mana kegiatan pokok ekonomi meliputi kegiatan konsumsi, kegiatan produksi, dan kegitan distribusi. Kegiatan-kegiatan tersebut tentunya ada yang melakukannya. Orang-orang yang melakukan kegiatan ekonomi disebut pelaku ekonomi. Nah, pada bab ini kalian akan belajar lebih mendalam mengenai orang-orang yang melakukan kegiatan ekonomi. Siapa sajakah yang melakukan kegiatan ekonomi? Bagaimanakah peran dari masing-masing pelaku ekonomi dalam melakukan kegiatan ekonomi? Supaya dapat menjawab pertanyaan di atas kalian harus menyimak pembahasan berikut ini.
A. Pengertian Pelaku Ekonomi
Setiap orang dalam memenuhi kebutuhannya, akan melakukan kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh setiap pelaku ekonomi berbeda-beda. Keluarga kalian setiap hari makan, berarti mereka telah melakukan kegiatan konsumsi (berperan sebagai konsumen). Namun berbeda ketika keluarga kalian bekerja. Apakah mereka dinamakan pelaku konsumsi? Orang yang bekerja berarti mereka telah melakukan kegiatan produksi. Dengan demikian dinamakan pelaku produksi. Bagaimana dengan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pelaku ekonomi lainnya? Sama seperti keluarga kalian, mereka juga melakukan kegiatan ekonomi, namun aktivitas yang mereka lakukan berbeda. Pelaku ekonomi merupakan pihak-pihak yang melakukan kegiatan ekonomi. Secara garis besar, pelaku ekonomi dapat dikelompokkan menjadi lima pelaku, yaitu rumah tangga, perusahaan, koperasi, masyarakat, dan negara. Setiap pelaku ekonomi ada yang berperan sebagai produsen, konsumen, atau distributor.
B. Pelaku-Pelaku Ekonomi
1. Rumah Tangga Keluarga
Rumah tangga keluarga adalah pelaku ekonomi yang terdiri atas ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga lainnya. Rumah tangga keluarga termasuk kelompok pelaku ekonomi yang cakupan wilayahnya paling kecil. Rumah tangga keluarga adalah pemilik berbagai faktor produksi. Faktor-faktor produksi yang terdapat pada rumah tangga keluarga antara lain tenaga kerja, tenaga usahawan, barang-barang modal, kekayaan alam, dan harta tetap (seperti tanah dan bangunan). Faktor-faktor produksi yang disediakan oleh rumah tangga keluarga akan ditawarkan kepada sektor perusahaan. Misalnya setiap hari ayah dan ibu kalian bekerja. Mereka disebut pelaku produksi. Mengapa?
Karena mereka telah memberikan tenaga mereka untuk membantu menghasilkan barang atau jasa. Pada saat rumah tangga keluarga bekerja, mereka akan memperoleh penghasilan. Penghasilan yang diperoleh rumah tangga keluarga dapat berasal dari usaha-usaha berikut ini.
a. Usaha sendiri, misalnya dengan melakukan usaha pertanian, berdagang, industri rumah tangga, penyelenggaraan jasa, membuka toko kelontong, dan sebagainya. Penghasilan yang diperoleh dari usaha sendiri berupa keuntungan.
b. Bekerja pada pihak lain, misalnya dengan menjadi karyawan perusahaan atau pabrik, pegawai negeri sipil, dan sebagainya. Orang yang bekerja pada orang lain akan memperoleh upah atau gaji.
c. Menyewakan faktor-faktor produksi, seperti menyewakan rumah, tanah, dan sebagainya. Penghasilan yang diperoleh dari menyewakan faktor-faktor produksi adalah uang sewa. Penghasilan-penghasilan yang diperoleh rumah tangga keluarga tersebut dapat digunakan untuk dua tujuan, yaitu membeli barang atau jasa dan ditabung.
a. Membeli berbagai Barang atau Jasa (Konsumsi)

Pada rumah tangga keluarga yang masih rendah taraf perkembangannya, sebagian besar pendapatannya tersebut digunakan untuk konsumsi, seperti membeli makanan, minuman, pakaian, dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Namun untuk rumah tangga keluarga yang mempunyai taraf perkembangan yang lebih maju, penghasilan yang diperolehnya tidak hanya untuk konsumsi barang kebutuhan sehari-hari, tetapi digunakan juga untuk konsumsi yang lebih tinggi seperti untuk pendidikan, perumahan, dan rekreasi. Kegiatan konsumsi yang dilakukan oleh rumah tangga keluarga menunjukkan bahwa rumah tangga keluarga mempunyai peran sebagai konsumen. Oleh karena itulah, rumah tangga keluarga disebut sebagai pelaku konsumsi. Kegiatan konsumsi yang dilakukan oleh setiap rumah tangga keluarga berbeda-beda. Perbedaan-perbedaan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini.
1) Kebiasaan hidup
2) Jumlah anggota keluarga
3) Status sosial
4) Lingkungan
5) Pendapatan
b . Disimpan/Ditabung
Sisa penghasilan yang digunakan untuk konsumsi dapat disimpan atau ditabung. Kegiatan menabung dilakukan untuk memperoleh dividen (bunga). Di samping itu kegiatan menabung dapat berfungsi sebagai cadangan dalam menghadapi berbagai kemungkinan buruk di masa depan.
2. Perusahaan

Perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh seseorang atau sekumpulan orang dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Kegiatan ekonomi yang dilakukan rumah tangga perusahaan meliputi kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi. Apakah kalian masih ingat mengenai pengertian perusahaan yang telah kalian pelajari di kelas VII? Ya, perusahaan adalah tempat berlangsungnya proses produksi. Dengan demikian, kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan adalah kegiatan produksi (menghasilkan barang). Hal ini juga sekaligus menunjukkan bahwa perusahaan adalah pelaku ekonomi yang berperan sebagai produsen. Berdasarkan lapangan usahanya, perusahaan yang ada dalam perekonomian dapat dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu industri primer, industri sekunder, dan industri tersier.
a. Industri Primer
Industri primer adalah perusahaan yang mengolah kekayaan alam dan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang disediakan oleh alam. Contohnya, pertanian, pertambangan, perikanan, kehutanan, peternakan.
b . Industri Sekunder
Industri sekunder adalah perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang industri atau perusahaan-perusahaan yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi dan siap untuk dikonsumsi masyarakat. Contohnya: perusahaan mobil, sepatu, pakaian, dan lainlain.
c . Industri Tersier
Industri tersier adalah industri yang menghasilkan jasa-jasa perusahaan yang menyediakan pengangkutan (transportasi), menjalankan perdagangan, memberi pinjaman, dan menyewakan bangunan. Selain berperan sebagai produsen, perusahaan juga sebagai pelaku konsumsi. Perusahaan akan membutuhkan berbagai bentuk faktor produksi seperti bahan baku, bahan penolong, tenaga kerja, mesin, dan lain sebagainya. Semua itu dapat diperoleh dengan cara membeli dari rumah tangga keluarga atau rumah tangga pemerintah (negara). Misalnya, perusahaan roti, akan membutuhkan telur, tepung terigu, gula pasir, bahan pengembang, tenaga kerja, oven, dan sebagainya. Barang-barang tersebut dikonsumsi perusahaan untuk memperlancar proses produksi.
Perusahaan juga melakukan kegiatan distribusi. Kegiatan tersebut dapat dilihat pada aktivitas perusahaan dalam menyalurkan hasil produksinya ke konsumen. Setelah proses produksi berakhir, perusahaan akan menghasilkan barang. Barang-barang tersebut dapat sampai ke konsumen dengan melakukan penyaluran (distribusi) barang ke toko-toko atau agen-agen penyalur, sehingga konsumen lebih mudah mendapatkan barang tersebut.


1 Komentar::

Anonim mengatakan...

thank refensinya gan!!

Posting Komentar

♥♥♥Eit..Eit..kayanya pengunjung mau kirim komentar nih tentang bacaan barusan..ya dah..NAME/URL juga boleh kok..Makasih yah.. ♥♥♥