;
headline photo

Pohon Oak/Ek

Sabtu, 19 Desember 2009

Beda halnya dengan pohon Oak atau ek yang merupakan nama dari beberapa ratus spesies pohon dan semak dalam genus Quercus dan beberapa genus yang berhubungan, terutama Cyclobalanopsis dan Lithocarpus. Genus ini berasal dari belahan bumi utara menyebar dari daerah lintang yang dingin sampai Asia yang tropis dan Amerika.
Pohon ini memiliki batang yang kokoh, daun yang rindang, teduh, dan memiliki kesan melindungi. Keberadaanya bagai oase di tengah padang gurun karena mampu melindungi manusia dari sengatan sinar matahari ataupun derasnya hujan yang menghantam.
Pohon Oak/ek tak peduli akan kerasnya hantaman angin. Karena ia didukung oleh daya tahan batang dan cabang-cabangnya yang kuat.
meskipun angin menghembus dari arah barat, utara, selatan, timur, ia tak peduli. Tetap tegar berdiri, melawan angin.
Bila manusia diibaratkan seperti pohon Oak, maka yang terjadi adalah seseorang yang memiliki prinsip yang teguh. Yang tak mudah dihantam hembusan angin pemikiran, ghazwul fikr, dan semacamnya. Mengapa ? Karena ia punya dasar karakter yang kuat dan keyakinan yang teguh bahwa apa yang menjadi prinsip hidup dan pedoman yang melandasinya adalah benar.
Ia takkan mudah dipengaruhi orang dan kalaupun bisa, akan butuh perjuangan keras untuk melakukannya. Sekilas kita akan memandangnya sebagai orang yang keras kepala. Namun, jika direnungkan lebih jauh kemampuan mempertahankan pendapat yang ia miliki dan daya tahannya terhadap terpaan arus pemikiran dari luar akan membentuknya menjadi pribadi yang kuat. Pribadi yang tangguh….
di hutan lagi ricuh
tetumbuhan pun tegang
ada konflik diantara para makhluknya
pohon maple menginginkan cahaya lebih banyak
pohon oak, yang tinggi besar, menolak request tesebut.
pohon maple yakin akan permintaan mereka, mereka yakin mereka benar
“pembagian cahaya di hutan tidak seimbang”
“pohon oak terlalu besar dan angkuh, dan mengambil semua cahaya yang datang”
bagi pohon oak, takdir mereka adalah bentuk kehidupan normal dan mereka wajib menikmatinya selagi bisa
mereka bingung, mengapa pohon maple bisa-bisanya menjadi sangat tidak nyaman dengan ekosistem, dan menggerutu, menghujat, dibalik bayang-bayang besar para oak.
“kealamian bukan untuk ditentang”
di hutan lagi rusuh
dan, penghuni lainnya pada minggat
ketika pohon maple berteriak “opresi” dengan urat melotot di kening
dan para oak menggelengkan kepala sambil tersenyum, mengibaskan daun-daunnya yang subur
lantas, kaum maple merangkai bunga koalisi
dan menuntut haknya atas cahaya, seraya berkata “kaum oak sangat tamak, kami akan membuat mereka memberikan cahaya”
hebat…
akhirnya, para maple pun memenangkan haknya,
mendapat cahaya lebih baik, lebih banyak dan lebih layak
dan aturan baru pun dirilis
tidak ada lagi opresi cahaya
kini, mereka sama, mereka sejajar
mereka equal, berada pada titik equlibrium
mereka akan terus mendapat perlakuan sama dari kapak dan gergaji
dan menangis bersama raungan gergaji mesin
Bunga lily itu beda dengan bunga lainnya. Warna putihnya terlihat suci. Kelopaknya yang besar dan mengecil, melengkung dengan indah dan anggun. Setiap memekar, selalu terbuka sempurna dan penuh keteguhan hati. Harumnya terasa lembut, membuat hati terasa tenang.

Coba sandingkan bunga lily dengan bunga lainnya, bunga lily takkan mencolok dan menyita perhatianmu, sebaliknya justru menyokong dan melembutkan penampilan bunga lainnya sehingga terlihat keindahan sempurna. Buket tanpa bunga lily, hanya akan menjadi kontes bunga cantik. Tidak tertangkap keindahan keseluruhannya.

Waktu hidup bunga lily juga lebih lama dari yang lainnya. Kuat bertahan lebih lama dan wanginya lebih lama. Dan harganya yang jauh lebih mahal dari bunga lainnya, memang sepadan dengan kualitas dan keindahannya. Hanya yang terpilih dan mampulah yang bisa memilikinya.

Bunga lily adalah bunga orang dewasa, bunga yang anggun dan penuh kekuatan hasrat hidup seorang wanita. Itu yg membedakannya dengan bunga melati, yang memberikan ketenangan untuk mengantar kepergian orang terkasih, meskipun sama - sama putih.

Aku paling suka bunga lily putih. Dan aku mencari pendamping yang seperti bunga lily putih.
Lalu..., apa katamu tadi waktu kutanyakan "apa nama bunga kesukaanmu?"...
Lily..berwarna putih.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hari ini aku melihat buket bunga lily di depan kaca,
membuatku teringat seuntai pertanyaan..
yang selalu terulang di kepalaku dengan nada yang sama..
"Apa katamu tadi waktu kutanyakan nama bunga kesukaanmu?"
Membuatku tersenyum dan tersenyum lagi.

Pic by Steven N. Meyers



reply
mbakari wrote on Aug 13, '06
Bunga kelahiran bulan Mei, lily of the valey
Khasiatnya Mengatasi Batuk
Bunga lili dikenal dengan bentuk khasnya yang cantik. Bunga lili berbentuk corong dan biasanya berwarna putih, tp dengan adanya perkembangan teknologi maka sudah banyah dilakukan mutasi gen, sehingga bunga lily bias menampilkan warna yang lebih beragam. Karena keindahannya, bunga lili Lilium formosanum seringkali ditanam sebagai tanaman hias atau bunga potong.
Tumbuhan lili termasuk herba yang mempunya umbi lapis yang tingginya sekitar 0,5 sampai 1,3 meter. Lili adalah tumbuhan yang aslinya berasal dari Tiongkok atau Jepang. Biasanya tumbuhan ini hidup dengan baik di daerah pegunungan.Tak banyak yang paham bahwa dibalik keindahannya, bunga lili memiliki khasiat obat. Menurut Prof Hembing Wijayakusuma dalam bukunya Ensiklopedia Tumbuhan Berkhasiat Obat I, sifat kimiawi dari bunga lili adalah dingin, manis, dan agak pahit. Efek farmakologis yang dikandung tumbuhan ini adalah sebagai obat batuk (antitusif) dan penenang (sedatif). Beberapa penyakit yang bisa diatasi bunga lili adalah batuk, bengkak dan bisul, amandel, radang saluran nafas, radang paru-paru, asma, sakit lambung, diare kronis, sakit perut setelah melahirkan, jerawat, dan lain-lain.
Jika mengalami batuk (tussis), 10 gram umbi bunga lili, 10 gram kulit jeruk mandarin kering, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, tambahkan 5 gram umbi anggrek tanah, diaduk, lalu diminum selagi hangat. Jika batuk karena influenza, 10 gram umbi bunga lili ditambah 5 gram daun menthol kering dan 7 lembar daun sirih, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 ss, disaring, lalu diminum selagi hangat.
Untuk mengatasi batuk rejan (pertussis), 15 gram umbi bunga lili dan gula merah secukupnya direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminung selagi hangat. Jika mengalami radang saluran nafas (bronkhitis), 10 gram umbi bunga lili, 5 gram kulit jeruk mandarin kering dan 15 gram daun cempaka putih, direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat.


0 Komentar::

Posting Komentar

♥♥♥Eit..Eit..kayanya pengunjung mau kirim komentar nih tentang bacaan barusan..ya dah..NAME/URL juga boleh kok..Makasih yah.. ♥♥♥