;
headline photo

ilmu yang indah

Sabtu, 19 Desember 2009

Mengapa ilmu yang sangat indah ini,
yang menghemat kerja dan membuat hidup lebih mudah,
hanya membawa kebahagiaan yang sangat sedikit?
Ilmu yang seharusnya membebaskan kita dari pekerjaan yang melelahkan
spiritual malah menjadikan manusia budak-budak mesin.
Jawaban yang sederhana adalah karena kita belum lagi belajar
bagaimana menggunakannya secara wajar. (Albert Einstein)

KETIKA The Little Boy dan The Fat Man, dua bom atom AS, membubungkan
cendawan merah di langit Kota Hiroshima dan Nagasaki tepat 59 tahun
lalu yang diperingati pekan lalu, siapa pun akan miris
membayangkannya. Wajah murka teknologi tampil beringas.
Sorotnya bukan cuma telah membumihanguskan kota logistik nan cantik
Hiroshima, melainkan juga menebarkan paparan radiasi tinggi kepada
penduduknya. Lalu ribuan orang mati terpanggang dan terkena efek
somatik-genetik radiasi pengion.
Kemanusiaan kita pasti menyesalkan tragedi itu. Namun, seberapa jauh
kita bisa belajar dari peristiwa ini, menyikapi sains dan teknologi
secara arif? Ini adalah pekerjaan rumah kita.
Sains dalam praksis
Pasalnya, sains telah berkembang dengan sangat pesat. Ia yang semula
terikat pada spiritualitas, terus bergeser ke arah praksis. Sains
yang awalnya lebih merupakan aktivitas mental primum vivere, deinde
philosophari (berjuang dulu untuk hidup baru setelah itu berfalsafah)
telah menjelma dalam praksis sebagai "penjelas" (explain)
dan "peramal" (predict) fenomena alam.

Sejarah memperlihatkan, sains dan teknologi tidak serta-merta membawa
kebahagiaan dan membuat hidup lebih mudah. Penyelewengan teknologi
telah menjungkirbalikkan nilai manfaat itu. Karenanya teknologi
secara aksiologis perlu dikendalikan etika manusiawi agar penyesalan
Einstein di atas menjadi bermakna. Perlu adanya suatu kearifan
teknologi, yakni kearifan bagaimana menggunakan teknologi secara
wajar agar ia membawa berkah, bukan bencana.
Inilah yang perlu direnungkan saat memperingati tragedi Hiroshima-
Nagasaki.

Saya bukan seorang pelajar perkembangan sejarah ilmu dan teknologi,
namun sedikit banyak mengetahui mengenai sejarah perkembangan
teknologi nuklir serta aplikasinya.
Niscaya kekecewaan Einstein berkaitan dengan keterlibatannya dalam
upaya meyakinkan Presiden Roosevelt untuk memulai Manhattan Project
yang melahirkan bom atom dan berakibat digunakannya bom atom untuk
mengakhiri Perang Dunia ke-2. Kebetulan penemuan fisi nuklir oleh
Meitner dan Hahn serta Strassman terjadi pada tahun 1938, menjelang
pecahnya Perang Dunia ke-2 tersebut. Justru karena kekhawatiran akan
dikembangkannya senjata nuklir oleh pihak Nazi Jerman ketika itu,
maka Einstein membubuhkan tanda-tangannya pada surat kepada Presien
Roosevelt. Lahirlah Manhattan Project.
Ternyata kemudian, bahwa para ilmuwan Jerman menahan diri dalam
pengembangan senjata nuklir, sadar akan kebengisan Hitler. Namun hal
ini tidak diketahui oleh para ilmuwan Barat.
Setelah Perang Dunia ke-2 usai, sekali lagi dunia diliputi oleh
kecemasan: dengan pertarungan Barat lawan Timur, Amerika Serikat dan
sekutunya lawan Uni Sovyet dan sekutunya. Hal ini berlangsung selama
1945-1989. Pertarungan ini tampaknya sangat mereda sesudah jatuhnya
tembok Berlin dan pecahnya Uni Sovyet. Kini, tinggallah
senjata-senjata nuklir yang masih dimiliki oleh negara adikuasa, yang
jumlahnya membuat kita merinding dan berkeringat dingin. Ditambah
lagi dengan beberapa negara baru yang juga memiliki kemampuan untuk
memproduksi senjata nuklir.
Cukup alasan kiranya ucapan Einstein, bahwa umat manusia belum lagi
mampu mengelola ilmu dan teknologi semata-mata untuk kesejahteraan
manusia.

Dengan demikian, maka kelahiran ilmu dan teknologi nuklir yang
bertepatan dengan Perang Dunia ke-2 merupakan warisan kita umat
manusia agar lebih arif dalam membina hubungan antar-bangsa.
Seyogyanya negara adikuasa senantiasa mempergunakan forum PBB untuk
memecahkan persoalan-persoalan penting, dan janganlah mau menang
sendiri. Apalagi untuk kepentingan politik domestik yang sempit.


0 Komentar::

Posting Komentar

♥♥♥Eit..Eit..kayanya pengunjung mau kirim komentar nih tentang bacaan barusan..ya dah..NAME/URL juga boleh kok..Makasih yah.. ♥♥♥